[Verse 1:]
Story of my life
Kisah hidupku

Searching for the right
Yang mencari hal yang benar

But it keeps avoiding me
Namun ia terus menghindariku

Sorrow in my soul
Nestapa di dalam jiwaku

Cause it seems that wrong
Karena rasanya kesalahan

Really loves my company
Sungguh suka menemaniku


He's more than a man
Dia lebih dari seorang pria

And this is more than love
Dan ini lebih dari cinta

The reason that the sky is blue
Alasan langit berwarna biru

But clouds are rolling in
Namun awan bergulung

Because I'm gone again
Karena aku pergi lagi

And to him I just can't be true
Dan baginya aku tak bisa tulus


[Hook:]
And I know that he knows I'm unfaithful
Dan aku tahu dia tahu aku tak setia

And it kills him inside
Dan sungguh menyakiti hatinya

To know that I am happy with some other guy
Saat dia tahu aku bahagia dengan pria lainnya

I can see him dying
Aku bisa melihatnya merana


[Chorus:]
I don't wanna do this anymore
Aku tak ingin melakukannya lagi

I don't wanna be the reason why
Aku tak ingin menjadi alasan kenapa

Everytime I walk out the door
Tiap kali aku keluar pintu itu

I see him die a little more inside
Aku lihat dia lebih menderita lagi hatinya

I don't wanna hurt him anymore
Aku tak ingin menyakitinya lagi

I don't wanna take away his life
Aku tak ingin mencabut nyawanya

I don't wanna be.... a murderer
Aku tak ingin menjadi seorang pembunuh


[Verse 2:]
I feel it in the air
Aku merasakannya

As I'm doing my hair
Saat kutata rambutku

Preparing for another date
Bersiap-siap untuk kencan

A kiss up on my cheek
Kecupan di pipiku

As he reluctantly
Saat dia dengan enggan

Asks if I'm gonna be out late
Bertanya apakah aku akan pulang larut

I say I won't be long
Kubilang aku takkan lama

Just hanging with the girls
Hanya nongkrong dengan teman-teman

A lie I didn't have to tell
Dusta yang tak harus kukatakan

Because we both know
Karena kami berdua tahu

Where I'm about to go
Kemana aku akan pergi

And we know it very well
Dan kami sangat tahu


[Hook:]
[Chorus:]

[Breakdown:]
I Love... his trust
Aku suka... kepercayaannya

I might as well take a gun and put it to his head
Aku sama saja mencabut pistol dan mengarahkan ke kepalanya

Get it over with
Sembuhlah

I don't wanna do this
Aku tak ingin melakukannya

Anymore (anymore)
Lagi


Oooohhh... anymore
Oooohhh... lagi


[Chorus:]

Ooo... a murderer...
Ooo... seorang pembunuh...

No, no, no... yeah



Benar saja, setiap dengar lagu ini aku selalu teringat akan kenangan itu, sakit banget... thought that it was happened long time ago, but until now even I'm listening this song always make me so bad.. apa mungkin aku trauma.. yasudahlah.. aku nikmati saja..

Lagu ini di populerkan oleh Rihanna, seorang penyanyi RnB yang terkenal lewat single UMBRELLA.. dia nyanyikan lagu ini penuh dengan makna.. so touching..

“And I know that he knows I’m unfaithful and it kills him inside, to know that I am happy with some other guy..”
lirik ini yang buat aku... yahhhhh sadness... :(
ini memang lagu yang hits dari 2006, tapi sampai sekarang juga tetap menjadi my national anthem .. :D

Sungguh, suatu saat aku ingin nyanyikan lagu ini didepan orang banyak, aku akan mencoba menjadi orang yang unfaithful di lagu ini.. tapi sebenarnya I'm NOT. aku diselingkuhi, bukan menyelingkuhi. biar tidak ada lagi orang yang disakiti seperti aku, seperti apa yang pernah ku rasakan, aku alamii.... UNFAITHFUL in a Relation




BAB II
DASAR TEORI

2.1.       Konsep Dasar Pengindraan Jauh
2.1.1        Definisi Pengindraan Jauh
Pengindraan jauh merupakan teknik yang berkembang menjadi ilmu karena ruang lingkup studinya berkembang menjadi luas, meliputi : bagian angkas yaitu sistem sensor, sistem wahana dan sistem telemetri. Sedangkan bagian darat yaitu sistem penerima data bumi, sistem pemrosesan data, sistem distribusi data dan sistem penafsiran serta pemakaian data (Kardono Darmojuwono).
Pengindraan jauh yaitu suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi dari objek, daerah dan gejala dengan jalan menganalisa data yang diperoleh dengan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah dan gejala yang dikaji (Lillesand dan Kiefer).
Peranan pengindraan jauh di dalam sistem informasi data dan pengelolaannya meliputi mendeteksi perubahan, kalibrasi bagian lain pada sistem yang sama, subtitusi data setelah dikalibrasi dan pengembangan model.
Beberapa kelebihan dari pengindraan jauh :
1.      Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensi apabila pengamatannya dilakukan dengan alat streoskop.
2.      Citra menggambarkan suatu objek, daerah dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak objek yang mirip, relatif lengkap meliputi daerah yang luas dan permanen.
3.      Karakteristik objek yang tak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
4.      Citra merupakan alat yang sangat baik untuk memantau suatu daerah yang mengalami perubahan secara cepat misalnya pada daerah pembukaan hutan yang sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
5.      Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terrestrial.

Perkembangan pengindraan jauh semakin banyak digunakan karena adanya peningkatan kualitas produk di berbagai resolusi dimana tingkat kepraktisannya dapat digunakan dangan cepat, misalnya untuk pekerjaan skala besar sehingga mempermudah pekerjaan dan tidak membuang banyak waktu. Oleh karena itu perkembangan kebutuhan aplikasi ini sangat tepat untuk menjawab berbagai pertanyaan pembangunan serta pengetahuan pemahaman seseorang tentang analisis citra yang identik dengan pengindraan jauh yang ideal.
2.1.2        Komponen dalam Pengindraan Jauh
Komponen-komponen pengindraan jauh antara lain :
1.    Suatu sumber tenaga yang seragam
Sumber tenaga ini akan menyajikan tenaga pada seluruh panjang gelombang dengan suatu keluaran yang tetap, diketahui, kualitas tinggi, tidak tergantung pada waktu dan tempat, dimana distribusi spectral tenaga pantulan sinar matahari dan tenaga pancaran dari benda sifatnya jauh dari seragam.
2.    Rangkaian interaksi yang unik antara sumber tenaga dengan objek di bumi
Pantulan atau pancaran sinyal tidak hanya selektif terhadap panjang gelombang, tetapi juga diketahui tidak berubah-ubah dengan unik terhadap setiap jenis dan macam objek di muka bumi. Pengenalan objek pada dasarnya dilakukan dengan menyidik (tracing) karakteristik spectral objek yang tergambar pada citra. Objek yang banyak memantulkan/memancarkan tenaga akan tampak cerah pada citra. Sedangkan objek yang pantulannya atau pancarannya sedikit tampak gelap.
3.    Atmosfir yang tidak terganggu
Atmosfir tidak akan mengubah tenaga dengan cara apapun baik tenaga dari sumbernya ke bumi maupun dari permukaan bumi. Idealnya tidak tergantung pada panjang gelombang, waktu dan tinggi sehingga pada panjang gelombang bersifat selektif.
4.    Sensor yang sempurna
Sensor dapat menghasilkan data spasial yang rinci dengan nilai kecerahan absolute karena sensor mempunyai kepekaan yang sangat tinggi terhadap seluruh panjang gelombang. Tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi diterima dan direkam oleh sensor, selain itu sensor tidak memerlukan ruang yang besar, sangat teliti, dapat dipercaya, sederhana dan ekonomis pengoperasiannya sehingga banyak digunakan.
5.    Sistem pengolaan data yang tepat waktu
Saat terjadi radiasi panjang gelombang pada objek langsung diproses ke dalam format yang diinterpretasikan dan dikenal secara unik oleh objek yang lain jika dilakukan saat perekaman.
6.    Berbagai penggunaan data
Pada pemakaian data yang sama akan memberikan informasi yang lain jika digunakan berbagai pengguna. Pengindraan jauh juga tidak ada satu kombinasi pengumpulan data dan analisis data pengindraan jauh yang akan dapat memuaskan kebutuhan pengguna data. Meskipun demikian karena terapan baru berlanjut untuk dikembangkan dan dimanfaatkan semakin banyak jumlah pengguna yang menyadari potensinya dan keterbatasan teknik pengindraan jauh. Sebagai akibatnya pengindraan jauh telah menjadi alat yang sangat penting pada program operasional yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya, keteknikkan dan eksplorasi.



 
  Gambar 2.1 Komponen SistemPenginderaan Jauh

2.2.       Dasar Fisika Pengindraan Jauh
Pada pengindraan jauh hanya dibatasi dengan penggunaan tenaga elektromagnetik saja serta diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor, tenaga tersebut berupa distribusi daya, gelombang bunyi, serta tenaga elektromagnetik itu sendiri, dimana tenaga elektromagnetik merupakan paket elektrisitas dan magnetis yang bergerak dengan kecepatan sinar pada frekuensi dan panjang gelombang tertentu, dengan jumlah tenaga tertentu pula.
Tenaga elektromagnetik dibagi menjadi dua sistem yaitu :
1.      Tenaga elektromagnetik pasif yang bersifat alamiah.
2.      Tenaga elektromagnetik aktif yang bersifat buatan.
Perbedaan yang paling umum digunakan untuk tenaga elektromagnetik dalam pengindraan jauh adalah panjang gelombang (Λ), sedangkan radiasi tenaga elektromagnetik berlangsung dengan kecepatan tetap dan dengan pola gelombang yang harmonik. Pola gelombang dikatakan harmonik karena komponen gelombangnya teratur secara sama dan repetitive dalam ruang dan waktu (Sabin, Jr., 1978).
2.2.1.      Tenaga Elektromagnetik
Tenaga elektromagnetik dapat dibedakan berdasarkan panjang gelombang maupun berdasarkan frekuensinya. Panjang gelombang ialah jarak dari puncak gelombang yang satu ke puncak gelombang lain yang terdekat, yakni jarak AB pada gambar diatas. Frekuensi ialah jumlah siklus gelombang yang melalui suatu titik dalam satu detik, dinyatakan dalam hertz yang sering disingkatnya memenuhi satu siklus atau satu putaran, apabila pada titik A pada 1 detik terjadi gerakan 50 siklus, maka dikatakan bahwa frekuensi yang terjadi di titik A sebesar 50Hz.

 

Gambar 2.2 Gelombang Elektromagnetik

2.2.2.      Spektrum Elektromagnetik
Tenaga elektromagnetik terdiri dari berkas atau spektrum yang sangat luas, yakni meliputi spectra kosmik, Gamma, X, ultraviolet, tampak, inframerah, gelomabang mikro (microwave), dan radio. Jumlah total seluruh spektrum ini disebut spektrum elektromagnetik. Untuk selanjutnya maka istilah spektrum digunakan untuk menunjukkan bagian tertentu spektrum elektromagnetik seperti spektrum tampak, spektrum inframerah, dan spektrum ultraviolet.
Saluran atau pita (channel / band) digunakan untuk bagian yang lebih kecil, misalnya saluran biru, saluran hijau, dan saluran merah pada spektrum tampak. Meskipun demikian, istilah saluran kadang-kadang juga digunakan untuk lebih dari satu spektrum guna menunjukkan karakteristik tertentu  dalam sistem penginderaan jauh. 
Spektrum elektromagnetik untuk pengindraan jauh meliputi :
1.      Jendela Atmosfir
Jendela atmosfir merupakan bagian spektrum elektromagnetik yang dapat melalui atmosfir dan mencapai permukaan bumi sehingga hanya sebagian kecil dapat digunakan untuk pengindraan jauh karena disebabkan atmosfir bisa ditembus oleh sebagian spektrum elektromagnetik tersebut.
Jendela atmosfir yang paling banyak digunakan dalam pengindraan jauh sampai saat ini ialah spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 μm hingga 0,7 μm.
2.      Hambatan Atmosfir
Hambatan atmosfir terjadi karena tenaga elektromagnetik pada jendela atmosfir tidak dapat mencapai permukaan bumi secara utuh yang disebabkan adanya debu, uap air dan gas, sehingga tenaga elektromagnetik yang mencapai permukaan bumi sebagian diserap dan dipantulkan mencapai sensor. Proses hambatan atmosfir berupa serapan, pantulan dan hamburan. Pada setiap objek mempunyai karakteristik tersendiri dalam menyerap dan memantulkan tenaga yang diterima olehnya. Karakteristik ini disebut karakteristik spectral (Spectral Signature). Objek yang memantulkan tenaga akan tampak cerah sedangkan yang menyerap akan tampak hitam.

2.2.3.      Sistem Satelit Pengindraan Jauh (Landsat TM)
Awal tahun ’60-an dibuat wahana penyadap informasi dari permukaan bumi dimana satelitnya tidak berawak. Aplikasi pada umumnya di bidang kemiliteran. Baru pada awal ’70-an, diluncurkan satelit tak berawak untuk pengamatan sumber daya bumi, yaitu ERTS-1. Peluncuran ini diikuti oleh peluncuran satelit sumber daya lain, dan juga sistem pengolahan datanya. Boleh dikatakan, mulai saat itulah teknologi di bidang pengolahan citra dikembangkan secara lebih serius.
Berdasarkan misinya, satelit penginderaan jauh dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit sumber daya. Kelompok pertama disebut satelit Geostasioner, karena diorbitkan pada ketinggian kurang lebih 36.000 km di atas permukaan bumi pada posisi diam. Pada ketinggian ini pengaruh gaya grafitasi dan sentrifugal bumi kurang sebanding, sehingga satelit yang ditempatkan di sana tidak tertarik ke bumi atau terlempar ke luar orbit. Pada umumnya satelit cuaca merupakan satelit Geostasioner, misalnya GEOS dan GMS. Pada posisi diam ini, satelit stasioner hanya mampu merekam wilayah yang sama terus menerus sepanjang hari, tetapi dengan liputan yang sangat luas.
Kelompok kedua adalah satelit sinkron matahari (sun-sybchronous satellite). Satelit jenis ini sering pula disebut sebagai satelit berorbit polar, karena mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub dan memotong arah rotasi bumi. Hampir semua satelit sumber daya adalah termasuk satelit sinkron matahari misalnya Landsat, SPOT, ERS dan JERS. Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) yang sebenarnya merupakan satelit cuaca juga melakukan orbit sinkron matahari.
Sesuai dengan namanya, satelit sinkron matahari selalu bergerak memotong arah rotasi bumi dengan melalui atau hamper melalui kutub, sehingga dapat meliput hampir seluruh bagian permukaan bumi, dengan demikian, satelit ini akan selalu berada di atas wilayah yang sama di permukaan bumi pada waktu lokal yang sama pula. Ketinggian orbit satelit jenis ini berkisar dari 600 km sampai 1000 km, jauh lebih rendah dibandingkan satelit geostasioner.
Berikut ini uraian salah satu satelit sinkron matahari yaitu Satelit Landsat.
Setelah keberhasilan peluncuran peluncuran satelit sebelumnya, NASA bekerjasama dengan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat merencanakan sebuah satelit untuk penyelidikan sumber daya alam. Maka pada tahun 1967 diluncurkan satelit Earth Resources Technology Satellite (ERTS) yang terdiri dari enam seri yaitu A, B, C, D, E dan F yang memiliki dua jenis sensor yaitu Return Beam Vidikon (RBV) yang memiliki tiga band dan Multi Spectral Scanner (MSS) yang memiliki empat band. Kemudian satelit ini berubah nama menjadi Landsat.
Satellite Landsat dapat merekam daerah selebar 185 km2 atau 1 (satu) scene dan dapat merekam daerah yang sama setiap 18 hari sekali atau resolusi temporalnya 18 hari dengan resolusi spasialnya 30 m x 30 m dan memiliki 7 (tujuh) kanal serta 120 khusus untuk kanal 6 (enam). Pada Landsat TM banyak mengalami penyempurnaan dibandingkan Landsat MSS.
Satelit Landsat, milik Amerika Serikat, pertama kali diluncurkan pada tahun 1972 dengan nama ERTS-1. Proyek eksperimental ini sukses dan dilanjutkan dengan peluncuran selanjutnya, seri kedua, tetapi dengan berganti nama menjadi Landsat-1.
Seri ini hingga 1991 telah sampai pada Landsat-5. Selama kurun waktu tersebut terjadi dua generasi. Generasi pertama adalah Landsat-1 sampai Landsat-3 dan generasi kedua adalah Landsat-4 dan Landsat-5. Landsat-1 dan Landsat-2 memuat dua macam sensor yaitu RBV (Return Beam Vidikon) yang terdiri dari tiga saluran yaitu RBV-1, RBV-2 dan RBV-3 dengan resolusi spasial 79 m dan terdiri atas 4 (empat) saluran MSS-4, MSS-5,MSS-6, MSS-7; dimulai dari nomor urut 4 (empat) mengacu pada 3 (tiga) saluran pertama pada RBV. Landsat-3 masih memuat kedua macam sensor tersebut, namun dengan penyusutan jumlah saluran pada RBV menjadi 1 (satu) saluran tunggal dengan resolusi spasial 40 m.
Satelit LANDSAT-TM adalah satelit hasil modifikasi satelit cuaca Nimbus, memiliki dua jenis sensor, yaitu sistem penyiam multi spectral dengan empat saluran dan tiga kamera ‘Return Beam Vidikon’. Satelit Landsat berukuran 1,5 m x 3 m dengan berat 959 kg. Komponennya terdiri dari sollar array, tanki orbit, antena pengumpul data, kamera RBV, antena saluran sempit, penyiam Multis Spectral Scanner (MSS), sensor pengukur ketinggian, antena saluran lebar, elektronik perekam saluran lebar dan subsistem pengatur ketegakan. Orbit satelit 917 km (Landsat 1-3) dari permukaan bumi. Tiap hari mengorbit 14 kali dengan waktu 103 menit tiap kali orbit dengan arah orbit dari utara ke selatan hamper poler dan sinkron matahari. Hamper poler karena sumbunya tidak berimpit dengan sumbu bumi melainkan membentuk sudut 9’ searah jarum jam, jadi tidak pernah berada di atas kutub melainkan hanya didekatnya yaitu pada 81’ utara dan 81’ selatan. Orbitnya sinkron matahari karena kedudukan relatifnya terhadap matahari dibuat tetap.
Sistem sensornya ada dua jenis, yaitu RBV dan MSS. Vidikon adalah suatu sistem kamera dimana pola sinar disimpan pada permukaan foto konduktor, kemudian digunakan sinar elektron untuk menyiam permukaan foto konduktor ini. Hasil penyiaman berupa sinyal yang analog sinyal televisi. Sinyal amplifier untuk pemrosesan selanjutnya. Kamera RBV tidak bekerja secara fotografik tapi secara elektronik.
Sensor MSS merekam obyek dengan menggunakan empat saluran elektromagnetik, yaitu:
1.      Saluran 4: 0.5 μm – 0.6 μm (hijau)
2.      Saluran 5: 0.6 μm – 0.7 μm (merah)
3.      Saluran 6: 0.7 μm – 0.8 μm (inframerah)
4.      Saluran 7: 0.8 μm – 1.1 μm (inframerah)

KANAL
BAND (μm)
SPEKTRAL
APLIKASI
1
(0,45 - 0,25)
Biru
Dirancang untuk membuahkan peningkatan penetrasi ke dalam tubuh air dan juga untuk mendukung analisa sifat khas penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.
2
(0,52 - 0,60)
Hijau
Dirancang untuk mengindera puncak pantulan vegetasi pada spectrum hijau yang terletak pada dua saluran spektral serapan klorofil.
3
(0,63 – 0,69)
Merah
Saluran terpenting untuk memisahkan vegetasi. Saluran ini terdapat pada salah satu bagian serapan klorofil dan memperkuat kontras antara kenampakan vegetasi juga menajamkan kontras antara kelas vegetasi.
4
(0,76 – 0,90)
Infra Merah Dekat
Tanggap terhadap biomasa vegetasi yang terdapat pada daerah kajian. Hal ini untuk membantu identifikasi tanaman dan akan memperkuat kontras antara tanaman, tanah, lahan dan air.
5
(1,55 – 1,75)
Infra Merah Pendek
Suatu saluran yang penting untuk penentuan jenis tanaman, kandungan air pada tanaman dan kondisi kelembaban tanah.
6
(2,08 – 2,35)
Infra Merah Termal
Saluran yang penting uintuk memisahkan formasi batuan.
7
(10,40 – 12,50)
Infra Merah Menengah
Saluran infra merah termal yang dikenal bermanfaat untuk klasifikasi vegetasi, analisa gangguan vegetasi, pemisahan kelembaban tanah dan sejumlah gejala lain yang berhubungan dengan panas.

Kode salurannya dimulai dari 4 karena kode angka 1 hingga 3 telah digunakan untuk citra RBV. Berbeda dengan kamera RBV yang merekam tiap kerangka citra RBV secara serentak. MSS merekam daerah yang sama dengan liputan citra RBV tetapi perekamannya dilakukan garis demi garis. Baik MSS maupun RBV merekam tenaga  pantulan yang datang dari obyek di permukaan bumi.

2.2.4.      Konsep Resolusi
Resolusi (disebut juga Resolving Power = daya pisah) adalah kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi yang secara spasial berdekatan atau secara spectral mempunyai kemiripan (Swain dan Davis, 1978). Pengertian ini akhirnya berkembang dengan menambahkan aspek waktu (temporal) di dalamnya. Ketelitian informasi yang diperoleh dari data inderaja sangat bergantung pada resolusi.
Resolusi digunakan untuk menyajikan:
1.      Jumlah pixel (picture element)
2.      Daerah di muka bumi yang diwakili oleh pixel tersebut

 Macam – macam resolusi pada penginderaan jauh antara lain:
1.        Resolusi Spasial, mencerminkan rincian data tentang obyek yang dapat disadap dari suatu sistem penginderaan jauh. Resolusi spasial adalah ukuran obyek terkecil yang dapat disajikan, dibedakan atau dikenali suatu citra.
2.        Resolusi Spektral, menunjukkan kerincian spektrum elektormagnetik yang digunakan dalam suatu sistem penginderaan jauh.
3.        Resolusi Radiometrik, menunjukkan kepekaan sistem sensor terhadap perbedaan terkecil kekuatan sinyal.
4.        Resolusi Temporal, merupakan frekuensi perekaman ulang bagi daerah yang sama.
Kualitas informasi yang dapat disajikan oleh data penginderaan jauh merupakan hasil trade off antara 4 (empat) resolusi tersebut. Sebagai contoh, bagi satelit Landsat yang resolusi temporalnya tinggi yaitu merekam daerah yang sama setiap 16 hari, resolusi  spasialnya rendah yaitu 80 m. Foto udara yang mampu menyajikan gambaran obyek sebesar 2 (dua) m atau lebih kecil lagi, perekaman ulang atau resolusi temporalnya sering sebesar 3 (tiga) tahun atau lebih.

2.3.       Pengenalan Perangkat Lunak ER Mapper 7.1
ER Mapper 7.1 adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit penginderaan jauh. Masih banyak perangkat lunak lain yang dapat digunakan untuk mengolah data citra, diantaranya : Idrisi, ERDAS Imagine, PCI dan lain-lain. Masing-masing perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelebihan sendiri. ER Mapper 7.1 dapat dijalankan pada workstation dengan sistem UNIX dan komputer PC (personal computer) dengan sistem operasi Windows 9x dan Windows NT.
Seperti dibahas pada sub bab perangkat lunak pengolah data citra ER Mapper 7.1 termasuk dalam katagori jenis kedua, yaitu produk dengan semua fasilitas pengolahan citra secara lengkap dari display, koreksi geometri dan radiometri, klasifikasi, manipulasi kontras, filter, sampai dengan transformasi khusus. Berbeda dengan kebanyakan perangkat lunak grafis lain yang ditujukan untuk publishing (misalnya Adobe Photoshop, CorelDraw dan sebagainya), perangkat lunak pengolahan data citra penginderaan jauh biasanya memberikan peluang konversi dari suatu atau beberapa format yang tidak dikenal, sejauh generiknya diketahui (BIL, BSQ, BIP) dan ukuran baris-kolomnya diketahui.
Pengubahan format citra dari suatu jenis ke jenis lain sangat sering dilakukan dalam pekerjaan pengolahan citra. Apabila perangkat lunak pengolah data citra yang digunakan tersebut bekerja dengan format BSQ, maka konversi data masukan yang tidak dikenal harus memperhatikan hal-hal berikut :
a.       Jumlah saluran citra pada format data masukan.
b.      Ukuran baris-kolomnya.
c.       Ukuran header atau file yang berisi informasi awal mengenai data citra masukan tersebut.
Pada dekade tahun 1960-an sampai 1980-an pengolahan data citra pengideraan jauh dibuat dalam bentuk disk to disk dimana kita harus menuliskan spesifikasi file yang akan diolah, kemudian memilih tipe pemrosesan yang akan digunakan. Selanjutnya menunggu komputer mengolah data tersebut serta menuliskan hasilnya kedalam file baru. Jadi sampai final file terbentuk baru kita dapat melihat hasil yang diharapkan, tetapi bila hasilnya jauh dari yang kita harapkan maka kita harus mengulangnya dari awal kembali. Ekstensi file keluaran dari ER Mapper 7.1 antara lain: *.alg atau file algorithm, *.ers atau file dataset raster, dan *.erv atau file dataset vektor.
Dengan perangkat lunak ER Mapper 7.1, metode pengolahan diatas diganti dengan metode pengolahan baru yang mempunyai pendekatan lebih interaktif, dimana kita dapat langsung melihat hasil dari setiap proses pengolahan data citra pada monitor sehingga pemakainya dapat dengan mudah mengkombinasikan berbagai operasi pengolahan citra penginderaan jauh lalu secara terpisah memerintahkan komputer untuk menuliskan hasilnya menjadi file yang baru (Gambar 2.3). Cara pengolahan seperti ini dalam ER Mapper disebut algorithm atau algoritma.






Gambar 2.3. Pengolahan Citra Menggunakan ER Mapper






  Keunggulan ER Mapper 7.1 adalah kemampuannya untuk menghemat tempat pada harddisk komputer serta metode pengolahan data yang interaktif dimana setiap hasil proses dapat langsung dilihat tampilannya dimonitor baru kemudian dilakukan file baru sebagai hasil proses pengolahan citra. Selain itu dengan metode seperti itu membuat waktu pengolahan menjadi lebih cepat.
Pengolahan data citra penginderaan jauh dengan ER Mapper hampir sebagian besar menggunakan antar muka GUI (Graphical User Interface) dalam pemberian perintahnya. Dengan GUI komunikasi antara komputer dengan pemakai dilakukan dengan mudah melalui simbol-simbol piktorial atau gambar yang disebut ikon tanpa menuliskan perintahnya.
Untuk itu dalam bagian ini akan sedikit dijelaskan mengenai beberapa komponen utama pada interface perangkat lunak pengolah data citra pengideraan jauh ER Mapper 7.1.

2.3.1.      Menu Utama ER Mapper 7.1.
Menu utama muncul langsung setelah kita menjalankan (membuka) ER Mapper 7.1 yang mempunyai 2 komponen utama, yaitu menu bar (menu pilihan) dan toolbar button (tombol toolbar) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut ini:



  
 Gambar 2.4. Menu utama ER Mapper 7.1

Keterangan :
1.      Menu bar ialah baris yang berisi berbagai menu perintah yang akan digunakan pada pengolahan citra; untuk mengaktifkan salah satu menu perintah pada menu bar, klik nama menu perintah pada menu bar kemudian arahkan pointer pada perintah yang akan dijalankan, atau dengan menekan tombol “Alt” bersamaan dengan salah satu huruf  bergaris bawah pada menu perintah.
2.      Toolbar merupakan kumpulan perintah-perintah pada satu menu pilihan yang terdiri dari bermacam-macam fungsi dan perintah.
3.      Tombol Toolbar ialah ikon yang berfungsi sebagai tombol untuk mengaktifkan suatu perintah tertentu yang dapat diketahui dengan mengarahkan pointer ke tombol tersebut sehingga timbul Tool Tips, yaitu keterangan tulisan mengenai perintah.
4.      Title Bar ialah baris judul (title) window yang sedang aktif serta berisi tombol-tombol yang berfungsi  secara  urut  dari  ujung  kanan, menutup  menu utama dan keluar dari window (close) memperbesar dan atau menyembunyikan/memperkecil tampilan menu utama namun tidak keluar dari window.
Dalam perangkat lunak ER Mapper 7.1 terdapat 14 buah toolbar selain toolbar standart dan toolbar fungsi umum (common function toolbar). Semuanya dapat diaktifkan atau disembunyikan  dengan meng-klik toolbar pada menu bar dimana tanda √ menunjukkan toolbar yang sedang aktif.
2.3.2.      Kotak Dialog ER  Mapper 7.1
Pada saat memilih suatu perintah atau menekan tombol  pada toolbar, sering muncul kotak dialog yang mengharuskan kita untuk mengisi pada kotak kosong atau memilih file, atau memilih options yang disediakan ER Mapper dengan meng-klik scroll bar (panah geser).
Kotak dialog yang ada dalam ER Mapper 7.1 sangat banyak, sesuai dengan perintah dan operasi yang akan dilakukan. Namun secara umum dapat dipresentasikan oleh kotak dialog Open dan Algorithm (Gambar 2.5 dan 2.6) dimana terdiri dari beberapa unsur yaitu :
 

   Gambar 2.5. Kotak Dialog Open ER Mapper 7.1

Keterangan:
1.      Tombol pemasukan file yang bisa diisi dengan menuliskan path dan direktori file atau bisa langsung memilih file dengan meng-klik posisi direktorinya.
2.      Tombol untuk melihat daftar pilihan yang sudah disediakan oleh ER Mapper 7.1.
3.      Tempat teks yang harus diisikan dengan menempatkan pointer pada baris teks yang akan diisi.
4.      Menu bar yang disediakan pada kotak dialog Open File berfungsi untuk pengaturan dan penempatan file.
v  History Menu, merubah direktori aktif berisi daftar direktori yang telah dibuka berurutan dari yang baru dibuka paling atas dan yang lama berada di bawahnya.
v  Special Menu, merubah direktori awal (home directory) atau untuk menandakan mana sebagai direktori awal serta mengembalikannya ke normal.
v  View Menu, mengurutkan isi direktori berdasarkan nama, tanggal pengeditan atau tanggal pembuatan.
v  Volumes Menu, memasuki direktori pada disk-drive tertentu.
v  Directories menu, merubah direktori yang dibuat oleh sistem manajemen (basis data) komputer.
5.      Memindahkan direktori yang aktif ke atas (direktori induk) atau ke bawah (sub direktori).
6.      Tombol-tombol pengesahan proses yang akan dilakukan, yaitu Ok untuk memulai pelaksanaan proses sekaligus menutup kotak dialog, Apply  untuk memulai pelaksanaan proses tanpa harus menutup kotak dialog, dan Cancel untuk membatalkan proses sekaligus menutup kotak dialog tersebut.
7.      Tombol pilihan untuk memilih tipe file yang akan ditampilkan.
8.      File yang sudah dipilih dan diberi tanda highlight.
9.      Tulisan yang menunjukkan direktori aktif.
Selain menu utama dan kotak dialog diatas, perlu juga memahami kotak dialog algorithm, yaitu kotak dialog yang berfungsi sebagai kotak pengontrol dari semua proses yang akan dilakukan dalam pengolahan citra penginderaan jauh.
 Gambar 2.6. Kotak Dialog Algorithm

Keterangan :
10.  Tombol editing (perbanyak, penghapusan layer).
11.  Layer yang sedang aktif dan keterangan jenis layer yang sedang aktif.
12.  Tombol yang berfungsi memindahkan layer ke atas dan ke bawah dalam proses overlay.
13.  Tombol-tombol pemrosesan diagram nilai spectral citra penginderaan jauh yang dapat ditunjukkan pada gambar 2.7, sebagai berikut :

Gambar 2.7. Tombol Pemrosesan Diagram pada Kotak Dialog Algorithm